irfankaka

Picture
agi sebagian pelajar, Matematika kerap menjadi momok dan dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang mereka sukai. Selain tingkat kesulitan yang tinggi, juga membosankan. Tapi lewat sebuah alat peraga yang dibuat mahasiswa  Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, pelajaran Matematika bisa lebih menyenangkan. Alat peraga sederhana itu mendukung materi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB).
Eka Sulistyawati, Absari Nur Khasanah, dan Margaretha Madha Melissa adalah ketiga mahasiswa yang menemukan alat peraga sederhana ini. Mereka menyebut alat yang dibuat dari tutup botol bekas itu dengan Math Trick.
Eka mengatakan, ide membuat alat ini adalah membuaut belajar Matematika lebih menyenangkan. Terutama bagi anak-anak.
’’Karena itu agar efektif dalam menyampaikan materi diperlukan strategi khusus. Apalagi yang disampaikan itu materi yang memang terbilang sulit bagi anak-anak. Termasuk di antaranya materi bilangan yang memang diperkenalkan sejak sekolah dasar seperti KPK dan FPB tersebut,’’ kata Eka di UNY, kemarin (23/2).
Absari menambahkan, KPK adalah bilangan asli terkecil yang merupakan kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih. Selain itu KPK juga merupakan hasil kali semua faktor bilangan prima dengan pangkat terbesar.
’’Sedangkan FPB merupakan nilai faktor bilangan terbesar yang sama dari dua bilangan atau lebih yang juga merupakan hasil kali semua bilangan faktor prima yang sama dengan pangkat terkecil,’’ kata Absari melengkapi.
Margaretha Madha Melissa lalu menjelaskan cara membuat Math Trick ini. Alat tersebut berasal dari tutup botol yang diamplas agar bisa digunakan sebagai saklar. ’’Nantinya, berfungsi untuk membuat lampu menyala jika tutup botol telah mencapai ketinggian 10 sentimeter, 20 sentimeter, dan 30 sentimeter,’’ ungkap Melissa.
Selanjutnya, lubangi tutup botol dengan bor listrik. Besar lubang disesuaikan dengan diameter pipa alumunium dan selongsong pulpen. Berikutnya, lempengan seng digunting dan dilas aehingga membentuk balok tanpa sisi depan dan belakang.
Kemudian, rekatkan balok kayu pada bagian dalam sebelah atas balok dengan menggunakan sekrup. Lalu, buat tiga tiang terdiri dari 5 sentimeter pipa alumunium yang dirangkai. Setelah itu 5 sentimeter selongsong pulpen dan pipa alumunium lagi dengan tinggi tiang 35 sentimeter.
’’Di sini pipa alumunium berfungsi sebagai konduktor, sedangkan selongsong pulpen sebagai isolatornya,’’ paparnya.
Setelah selesai, mereka menggunakan rangkaian sumber arus berupa baterai dengan empat kabel. Kabel pertama dihubungkan ke tiang, yang kedua dihubungkan ke lampu pertama, dan yang ketiga dihubungkan ke lampu dua. Sementara yang keempat dihubungkan ke lampu ketiga.
Ketiga lampu disusun paralel. Kemudian lampu tersebut dihubungkan ke resistor. Saat lampu menyala, otomatis bisa berganti warna dan lebih terang. Gabungkan rangkaian listrik tersebut dengan rangkaian tiang. Untuk menggunakan alat ini, tutup botol tersebut disusun pada tiang sehingga saat mencapai ketinggian 10 sentimeter lampu akan menyala.
Humas FMIPA UNY Dedy Herdito MM menegaskan atas kreativitas tersebut, mereka memperoleh dana dari Dikti sebagai Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi 2011. ’’Inovasi ini sangat membantu dalam mengajarkan mata pelajaran Matematika bagi pelajar. Karena banyak bab dalam mata pelajaran Matematika yang membutuhkan alat bantu peraga untuk memvisualisasikannya kepada siswa khususnya siswa SD. Dengan begitu, siswa tak lagi berkhayal, tetapi benda yang dibicarakan oleh pengajar memang benar nyata baginya,’’ katanya.
Menurut Deddy, memang sangat ironis Matematika menjadi mata pelajaran yang kurang disukai. Padahal, Matematika sangat penting. Hal seperti itulah yang mengakibatkan minat dan penguasaan Matematika di kalangan pelajar sangat rendah.
Inovasi alat tersebut merupakan angin segar bagi dunia pendidikan, khususnya Matematika. Kini, siswa yang belajara Matematika akan bisa melihat, meraba, dan memanipulasi objek yang disampaikan pengajar. Siswa juga bisa mengembangkan dan mencari pengalaman dan inovasi lain dalam kehidupan sehari-harinya yang berkaitan dengan penanaman konsep materi ajar. (hes)

formatlapmingguan_irfan.doc
File Size: 93 kb
File Type: doc
Download File